Friday, December 31, 2010

RECAPS 2010 & RESOLUSI 2011

Pergantian tahun adalah sesuatu yang alamiah. Selama bumi dan matahari masih berputar, selama waktu masih berjalan, dan selama manusia mau mengikuti tatanan ini, maka sudah semestinya hal tersebut akan terjadi. Pergantian tahun bagi sebagian orang tak begitu banyak berpengaruh, namun bagi sebagian lain merupakan suatu fase penting yang harus dilewati. Orang bisa menjadi lebih baik dengan melakukan Instrospeksi atas apa yang telah dilakukan selama setahun sebelumnya, dan merancang apa yang ingin dilakukan dan diraih pada setahun ke depan. Begitu juga dengan Gwe, gag mungkin gwe akan stagnan, berpuas diri atas apa yang telah diraih sekarang, dan melepaskan kesempatan yang lebih baik di masa depan. Through this writing, Gwe akan coba jabarkan apa yang udah gwe dapet dan apa yang ingin gwe upayakan di masa depan.

Recaps 2010

1.    Belajar Keyboard

Seperti yang udah dibahas pada tulisan yang pernah muncul sebelumnya, gwe mencanangkan tahun 2010 sebagai a musical year. Ini adalah imbas dari kejenuhan Gwe menunggu naskah fiksi karya Gwe terpublikasikan. Sejujurnya Gwe enggak bosen nulis fiksi, tapi Gwe bosen nunggu, ngga ada karya fiksi Gwe yang terbit, maka gwe memutuskan untuk stop dulu nulis fiksi. Buat apa capek-capek bikin karya tapi cuman ada di computer doang. Gwe maunya bisa berkarya dan orang bisa menikmati karya gwe dengan penghargaan yang layak. Artinya karya Gwe dapat terbit dan dibeli masyarakat dengan nilai yang wajar. Keputusan berhenti nulis fiksi ini juga ditambah dengan pengalaman sebelumnya, yaitu ada 2 buku Gwe yang udah terbit, tapi secara penjualan kurang bagus. Dari masing-masing dicetak 3.000 eksemplar, namun setelah 2 tahun berjalan, hanya dapat terjual masing-masing sekitar 2.000 eksemplar. Lumayan, namun tidak membuat Gwe dapat bergairah. Ngga tau juga apa yang miss di penjualan ini. Apakah karena ceritanya memang kurang bagus/unik? Promosinya kurang? Jumlah cetakannya terlalu sedikit? Atau apa? Kalau dari cover dan packaging menurut Gwe sudah cukup layak. Distribusi juga dipegang perusahaan yang cukup punya pengalaman dan nama, sehingga bisa didapat di toko-toko buku terkemuka. Berdasarkan hal-hal tersebut, maka gwe untuk sementara waktu nggak nulis fiksi dulu. Tahun 2010 Gwe fokuskan untuk memelajari kembali alat music keyboard.

Saturday, October 30, 2010

Cinta Lama Bersemi Kembali: Musik, Kepenulisan, & Menerbitkan Buku Secara Mandiri

Memang benar sejak awal tahun ini aku menyatakan bahwa tahun ini bakal menjadi a musical year for me.  Tahun dimana aku lebih memfokuskan diri pada bidang music, dibanding bidang kesukaanku yang lain. Nevertheless, dunia kepenulisan yang sebelumnya, yang selama ini mewarnai hidupku rupanya tak bisa ditinggalkan atau hilang begitu saja. Selain memang tugas menulis berita dari kantor, yang memang hukumnya wajib, Menulis bagiku adalah salah satu ekspresi diri, sekecil apapun itu, seperti status di FaceBook atau Twitter sekalipun. Karenanya, tahun ini aku pun menulis, menyusun sebuah naskah buku. Cinta lama pun bersemi kembali. Namun, tanpa melupakan misi musical year, maka naskah tahun ini bukanlah naskah fiksi. Naskah pada musical year adalah sebuah sharing atau berbagi ilmu pengetahuan di bidang music digital yang menggunakan software computer. Judul sementaranya adalah “Jadi Artis Digital dengan FL Studio 9.1”. Naskah ini sudah lama selesai, jauh sebelum bulan puasa tahun ini. Jadi, apakah naskah ini akan segera terbit? Belum, mungkin tidak dalam waktu dekat ini. Kenapa? Tadinya aku berpikir untuk menerbitkan naskah ini secara mandiri. Sebelumnya kan aku sudah ada dua buku yang dipublikasikan oleh penerbit. Pikirku, sudah saatnya untuk lebih mendalami dunia kepenulisan, tidak hanya membuat naskah yang bagus untuk bisa diterbitkan, tapi juga lebih tahu tentang proses penerbitan. Untuk awalnya setidaknya mengintip sedikit tentang dapurnya.

Monday, October 4, 2010

Antara MUSE dan Aku..


Band luar negeri yang paling Gwe sukai, setidaknya untuk saat ini adalah MUSE. Kenapa? Yah, karena menurut Gwe musiknya asik: Rekamannya jernih, permainannya rapi, pake sound dengan reverb dan efek yang enak untuk didengerin, dan rentang nada vokalisnya tinggi.

Bagi yang belum tahu, MUSE itu grup band asal Inggris yang dibentuk pada tahun 1994, di Teignmouth, Devon. Anggotanya: Matthew Bellamy (lead vocal, gitar, piano, keyboard, keytar), Dominic Howard (drums, percussion, synthesizers, backing vocals, sampling), dan Chris Wolstenholme (bass, backing vocals, keyboards, guitars, harmonica). Setelah peluncuran album keempat, Morgan Nicholls juga sering tampil dalam konser Muse sebagai keyboardis, bassis dan backing vokal. Hit single dari band ini diantaranya adalah “Time is Running Out” dan “Hysteria”. Lagu mereka juga ada yang jadi soundtrack film terkenal Twilight Saga, antara lain “Starlight” dan “Neutron Star Collision (Love Is Forever)”.

Nah balik ke Gwe. Kadang kan kalau kita suka sama sesuatu, kita ingin mengimitasi sesuatu tersebut. Sebagai penyuka MUSE, rasanya wajar kalau Gwe juga pengen bisa bikin lagu, seperti yang band itu bikin. Tapi ternyata nggak sesederhana itu. Ada sejumlah hal yang musti diperhatikan:

Single pertama yang disusun oleh yozar.remixer di tahun 2010

Simple Beat #01 adalah Single pertama yang disusun oleh yozar.remixer di tahun 2010.
Masih sangat sederhana, tapi Anda boleh mendengarkannya dengan terlebih dulu men-download secara gratis di sini:

http://www.mediafire.com/?5bxzzyif2me851a

Sunday, May 30, 2010

Nintendo DS dan Micro Korg di Mangga Dua (Chiptune Story #1)


Nintendo DS + Chiptune
Akhir-akhir ini gwe lagi tertarik ama yang namanya Chiptune. Hm.. apa sih Chiptune? Banyak penjelasannya di internet, tapi Gwe akan coba terangin pake bahasa ndiri. Secara simple: Chiptune itu music 8-bit yang biasa kita denger pada video game jaman dulu macam Nintendo-Atari-Amiga.

Ternyata musik berfidelasi rendah itu bisa dibikin ndiri loh. Yang sering digunain orang si pake Nintendo GameBoy dengan cartridge/kaset yang namanya LSDJ (Little Sound Disc Jockey). Pas nyari2 info di internet, Gwe dapet gambaran, untuk yang second: GameBoy+ cartridge/kaset LSDJ harganya sekitar 850rb, dan bisa di-nego. Ada juga yang matok 700rb. Pasarannya sih GameBoy second (gak tau GameBoy biasa ato yang GameBoy Color) sekitar 250rb. Kalo cartridge/kaset LSDJ pasarannya sekitar 650rb. Mayan juga potongannya kalo ambil paket hemat.. sempet ngiler juga buat beli, tapi… Gwe yang kondisi finansialnya terbatas campur pelit ini masih pikir2. Kalo sekedar menghasilkan bunyi/lagu Chiptune aja sebenernya gag perlu keluar banyak duit. Kan ada tuh emulator Nintendo GameBoy buat computer maupun handphone. File ROM LSDJ juga ada di internet, dan Gwe juga udah donlot.

Tapi yang jadi kendala adalah gimana kalo Gwe mau maen Live!?

Saturday, April 24, 2010

Soul of Music

Sebenernya belajar MUSIK tuh perlu bakat ga sih?

Well, in my humble opinion, music sebagai skill sama kek berbagai jenis skill yang laen. Memang ada yang udah dari sono-nya (yang di sebut bakat itu) cepet belajar, tapi ada yang perlu usaha extra keras untuk bisa paham.

Gwe, selama ini ngerasa bahwa diri Gwe ini tipe belajar. Termasuk dalam hal music, Gwe bukan yang secara alamiah bisa paham nada dan bagaimana mengolahnya. Tapi GWe bisa mempelajari itu. Memang dibutuhkan perhatian dan waktu extra dibanding yang punya bakat itu.

The Soul of Music.. Do I have that?

Sunday, April 18, 2010

Akhir Tahun 2009 dan Tahun Baruan 2010 di Pangkal Pinang

Oke, Gwe tau kalo tulisan ini is so very late.. karena sekarang udah bulan April 2010, yang artinya 4 bulan sejak Gwe ngalamin peristiwanya. Jadi terserah pada mo baca pa gak, yang penting gwe cerita, hehe.. ^^

Jadi, akhir tahun 2009 Gwe dapet tugas dari kantor buat liputan ke Angkutan Natal dan Tahun Baru di Bandar Udara (Bandara) Depati Amir, Pangkal Pinang, Pulau Bangka. Pulau Bangka… Gwe langsung inget ama novel Sang Pemimpi dan Laskar Pelangi. Wah.. mayan nih Gwe dapet tugas ke sono, kan bisa sekalian liburan nikmatin keindahan alamnya. Emang si, setting Laskar Pelangi tuh di Pulau Belitung/Belitong. Tapi kan pemerintah menetapkan Belitung jadi 1 provinsi dengan Bangka, sehingga menjadi Bangka-Belitung. Jadi piker Gwe ya, palingan 2 pulau itu deketan, gampang kesana-sininya. Eh, ternyata bayangan Gwe itu salah. Dari pulau Bangka mo ke Pulau Belitung itu kudu nyebrang pake kapal dengan waktu berapa jam gituh. Pokoknya 1 jam aja gak cukup. Saking lamanya, sampai-sampai, orang yang dari Jakarta mending ke Belitung langsung naek pesawat, daripada ke Bangka dulu trus nyebrang. Jadi, batal deh impian Gwe jalan-jalan kesana, secara waktu tugas Gwe sangatlah terbatas.

Satu kekeliruan lagi tentang tempat tujuan liputan Gwe kali ini adalah soal nama kota. Ternyata Pangkal Pinang itu beda sama Tanjung Pinang. Kan ada tuh temen smu Gwe yang kerja di Tanjung Pinang. Gwe kontek dia dan dapet penjelasan. Dasar Geografi Gwe ancur, Tanjung Pinang tuh ibukota provinsi Kepulauan Riau, sementara Pangkal Pinang tuh ibukota provinsi Bangka-Belitung. Pada tetanggaan sih, tapi tetep aja beda.

Monday, March 29, 2010

yozar.remixer 1st album - FLS-BasyiK



yozar.remixer's 1st album is officially released. Well it actually 2002-2003 work with FruityLoops.

So, it's still Basic, but hope it would B-AsyiK ;)

download the album here:
http://www.4shared.com/file/251894767/b7d4dead/yozarremixer_-_FLS_BasyiK.html

Sunday, February 21, 2010

Minus 1 [Minus One]

Sabtu, 20 Februari 2010, Gwe seperti Sabtu-sabtu sebelumnya berangkat ke tempat les keyboard. Gwe nyampe di tempat les jam 17:30an. Jadwal les Gwe masih setengah jam kemudian.

Sebelomnya Gwe dapet pesen dari tukang ojek langganan Gwe buat nanyain sodaranya, yang katanya kerja di sini. Berdasarkan deskripsinya, Gwe ada gambaran siapa yang dimaksud, yang Gwe pikir adalah salah satu guru gitar klasik. Dan, sembari nunggu waktu, Gwe sapa lah orang itu. Eh, ternyata dia bukan orang yang dimaksud. Namun, kita sempet ngobrol-ngobrol dan gak tau gimana, tiba-tiba nyambung soal “Minus One”. Katanya selaen ngajar di tempat les ini, dia juga bikin “Minus One”. Gwe sebenernya pernah denger istilah ini, tapi agak lupa-lupa inget (gara2 Kuburan keknya). Keknya pernah ada temen atau sodara yang bilang. Karena kepikiran, jadi Gwe rasa ada bagusnya soal “Minus One” ini dibahas.

Apa itu “Minus One”? Gwe dah coba googling, ternyata ga ada situs yang secara resmi ngasih arti harafiah dari istilah ini. Ada sedikit penjelasan di forum internet. Yang bisa Gwe simpulkan sih, kurang lebih “Minus One” berarti sebuah lagu/rekaman yang salah satu instrumentnya dihilangkan/tidak diikutsertakan. Misalkan sebuah lagu terdiri dari: vokal, gitar, bass, drum dan keyboard. Lagu disebut “Minus One” drum, jika instrument drum-nya dihilangkan atau tidak ada, dan seterusnya.

MINIATUR GITAR & DRUM

Akhir pekan ini (Jumat – Sabtu) Gwe dapet tugas dari kantor buat pendampingan wartawan liputan ke Jogja. Biasanya liputan kek gini jadwalnya padet, tapi untungnya kali ini mayan longgar. Itu karena pejabat yang kita liput pulang ke Jakartanya lebih awal dari jadwal sebelumnya. Kita jadi punya spare time buat jalan-jalan. Gak afdol kan dah pergi ke suatu daerah, tanpa balik bawa oleh-oleh, baik berupa makanan maupun souvenir. Jadi begitu acara selesai (Sabtu), temen-temen wartawan langsung cabut ke Malioboro. Karena urusan administrasi hotel belon beres, Gwe pisah ama mereka. Begitu check out selesai, Gwe bermaksud gabung ama mereka, tapi ternyata mereka udah cabut dari Malioboro. Spare time masih ada, dan rupanya mereka pengen beli souvenir di Prambanan. Sehari sebelumnya (Jumat) kita sempetin mampir Prambanan, tapi cuman bisa foto2 doang, lom sempet beli souvenir karena harus segera ngeliput.

Ada banyak jenis souvenir yang dijual di Prambanan. Dari miniature candi prambanan, gantungan kunci berbentuk candi prambanan, garukan punggung dari tanduk kerbau, dll. Buat temen-temen kantor Gwe beliin lah gantungan kunci berbentuk candi prambanan. Tapi buat Gwe sendiri, gwe malah beli miniature gitar ama drum. Gak nyambung ama Prambanan sih, tapi karena tahun ini Gwe lagi suka2nya ma music, jadi Gwe belilah 2 miniatur itu. Emang si ada miniature Biola juga, tapi lain kali lah Gwe belinya. Gwe juga sempet kesengsem ama miniature sepeda antik dari tembaga yang bentuknya mirip banget ama aslinya, karena cukup detil. Tapi karena sayang duit, lain kali aja lah kalo Gwe sempet balik ke sini.

Selanjutnya, setelah makan siang sate kambing, dan beli oleh-oleh bakpia dan getuk tiga warna, kita pun segera menuju Bandara. Jam 14.15 seluruh rombongan yang berjumlah enam orang naek Garuda dan terbang ke Jakarta.

Nah, sekarang lagi Gwe binun mo ditaruh mana miniature gitar dan drum yang udah Gwe beli itu, secara rak di kamar Gwe dah penuh. Singkirin laen yang gak penting kali ye ;)


Sunday, February 21, 2010 [10:23-10:39] WIB

Wednesday, February 17, 2010

RECAP JANUARI 2010

Tahun 2010 udah jalan lebih dari sebulan, sebulan setengah malah. Kira-kira apa aja sih, yang udah dan belom Gwe capai, secara sebelumnya kan udah bikin resolusi di awal taun:

1.    The First Hope
Masih sama dengan di Resolusi, The First hope nggak boleh diungkapkan karena takutnya ga terwujud. Utamanya sih because of my Father. Gwe bener2 nggak ngeharepin beliau sakit lagi, dan karena itu The First Hope should come true. Tinggal nunggu waktu buat Gwe dalam ngambil langkah dan keputusan.

2.    Kembali Belajar Keyboard
Untuk lebih mahir dalam poin 3, tentunya Gwe harus paham dan memperdalam soal nada dan teori musik. Gwe pertimbangin, instrument paling pas untuk dipelajari guna mendukung hal tersebut adalah Keyboard. Karena itulah Gwe kembali belajar (baca: les) instrument satu ini.

3.    Belajar Kembali FL Studio dan Bikin Buku tentang software tersebut
Sejak di Resolusi, gwe udah mencanangkan this year as musical year. Melihat potensi dalam diri, maka Gwe coba fokusin diri untuk memelajari music digital, dan software yang udah Gwe kenal sebelumnya dan juga suka adalah FL Studio. Karena itu Gwe coba lebih perdalam. Sembari belajar Gwe coba tulis juga buku tentang software ini, tidak sama persis dengan versi Help-nya tentunya, karena diperkaya oleh informasi lain, dan pengetahuan tambahan dari Gwe.
 
4.    Belajar Vokal
Dari akhir tahun kemaren Gwe udah nyoba nyari2 tempat belajar vocal yang nggak begitu jauh dari kosan Gwe, dan ada waktu buat Gwe untuk itu. Susah banget ternyata buat ngedapetin itu, tapi sepertinya ada titik cerah. Temen Gwe Ferdian (anak Ditjen KA) ngasi tahu tempat les vokal istrinya dulu. Sepertinya tempat ini pas dengan keinginan Gwe. Dan kemudian Gwe kontek ke pihak sekolah. Sepertinya sih menjanjikan, cuman belom Gwe tindaklanjutin. Kelas terdekat sih bulan Maret-April, tapi seblomnya, dari sekarang seharusnya Gwe daftar dulu.

5.    Belajar Gitar Listrik
Belajar software music digital aja nggak cukup buat Gwe. Karena sejauh ini Gwe belon pernah denger suara computer gitar yang oke. Mau ga mau keterampilan manual dalam instrument ini sepertinya kudu tetep dipelajari. Karena waktu luang buat Gwe adalah suatu kemewahan, maka prioritas untuk belajar instrument satu ini terpaksa bukan yang terdepan. Kebetulan ada teman kerja baru yang pinter gitar. Gwe gak secara resmi les sama dia, tapi pengin diajarin. Tahap awal ini dia nyuruh Gwe belajar sendiri dulu soal pattern melodi, dari catetan yang udah dia kasih. Gapapa, dikit2 dulu, slow but sure ;)

6.    E-Mail dan Website Baru (New ID)
Karena Gwe ingin mencitrakan diri sebagai musisi digital, maka Gwe mulai memunculkan image baru. Langkah awalnya bikin e-mail baru. Rencana berikutnya adalah membuat blog/website (musisidigital.wordpress.com) dan memerkenalkan di berbagai jejaring sosial dunia maya dengan ID yang Baru, yaitu Yozar Remixer.

Sementara sih ini dulu, buat rencana2 lain dan kaitan dengan resolusi lainnya akan dibahas lain waktu ;)

Monday, January 25, 2010

Gwe Bukan PRIA atau COWOK, tetapi…

Seorang temen mem-forward pesan ini ke Gwe, yaitu tentang “Perbedaan mendasar antara seorang PRIA dan COWOK”. Gwe pernah ngebaca tulisan ini atau yang semacamnya sebelumnya, kalo nggak salah di suatu milis, tapi Gwe ga begitu peduli. Tapi kali ini Gwe, lumayan peduli. Setelah Gwe baca, resapi, dan melihat diri Gwe sendiri, sepertinya ga ada yang sepenuhnya sama dengan diri ini. Emang pada objektifnya seseorang itu dinilai oleh orang lain, tapi penilaian orang lain pun belom tentu bener. Nah, berdasarkan tulisan ini Gwe coba bandingkan dengan penilaian Gwe terhadap diri sendiri. Dan hasilnya adalah, Gwe bukan Pria atau pun Cowok, tetapi…

Mari kita baca dulu Perbedaan mendasar antara seorang PRIA dan COWOK:

P: Tahu jelas lima tahun lagi ia mau jadi apa.
C: Tidak jelas lima menit lagi ia mau berbuat apa.

P: Jago membuat wanita merasa tenang.
C: Jago membuat cewek merasa senang.

P: Bacaannya John Grisham, mainannya golf, tontonannya CNN.
C: Bacaannya Harry Potter, mainannya bilyar, tontonannya MTV.

Sunday, January 3, 2010

Review 2009 dan Resolusi 2010

Sekarang udah tanggal 3 Januari 2010, agak telat dua hari dari yang seharusnya Gwe lakuin untuk menuliskan Review 2009 dan Resolusi 2010. Tapi gapapa lah, masih kekejar ini.

Yep, seperti apa yang biasa dilakuin, di akhir atau awal tahun, orang nulis apa yang telah dicapai di tahun sebelumnya dan membuat resolusi/perjanjian/harapan untuk pecapaian di tahun berikutnya. Kurang lebih Gwe juga mo nulis bgitu. Cuman untuk yang tahun 2009, yang Gwe tulis adalah tentang apa yang terjadi, yang Gwe inget, dan memengaruhi hidup Gwe. Gak selalu presetasi bisa juga sebuah peristiwa. Kemudian untuk Resolusi 2010, Gwe tulis apa harapan dan capaian yang ingin diwujudkan. Yak, ga usah banyak cing-cong, kita mulai ajah..

Review 2009
Ada banyak hal terjadi di tahun 2009, baik itu yang menyenangkan, mngejutkan, ato malah menyedihkan. Diantaranya itu adalah:
 
1.    Terbitnya “Cewek-Cewek Kos”
“Cewek-Cewek Kos” adalah buku ke-2 Gwe yang diterbitkan oleh LiNTAS, dan satu-satunya karya Gwe yang terbit di tahun 2009. Secara legal sebenarnya nih naskah dah di-acc tahun 2008, namun baru di publish di tahun 2009. Setelah buku pertama Gwe di tahun 2008 bergenre misteri-romance, maka “Cewek-Cewek Kos” ini bergenre drama komedi.