Wednesday, July 27, 2011

Wawancara Buku Boedjang Lapoek Mentjari Tjinta - RRI Pro 2 FM Jakarta

Minggu, 27 Februari 2011 yang lalu buku terbaru Gwe yang berjudul “Boedjang Lapoek Mentjari Tjinta” dibahas di RRI Pro 2 FM, Jakarta. Gwe diwawancara oleh mba Isti Kurnia. Di situ dibahas tentang isi buku Gwe. Mungkin nggak semuanya sempet dengerin. Karena itu Gwe bikin video ilustrasi dari rekamannya. Buat kamu-kamu yang pengin tau isi wawancaranya, silakan dilihat di sini:


URL Youtube: http://www.youtube.com/watch?v=SnC_PobcBxQ

Tuesday, July 12, 2011

VIDEO CLIP UNTUK LAGU: SERVARIA

Setelah tempo hari saya bikin video klip untuk lagu Dunak yang ada di album lagu yozar.remixer: 2nd BAsyik, saya bikin video clip lagi untuk lagu: Servaria, dari album yang sama. Lagunya versi original jadi, durasinya lumayan pendek. Sebagai ilustrasinya, saya ambil suasana desa Gebang, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.

Silakan nikmati video clip lagu “Servaria” di sini:

URL Youtube = http://www.youtube.com/watch?v=6hMnY8lUeUo

Monday, July 4, 2011

VIDEO CLIP UNTUK LAGU: DUNAK

Setelah tempo hari ngerilis album: 2nd BAsyik, saya bikin video klip untuk lagu Dunak yang ada di album itu, tapi durasinya agak dipanjangin dikit. Sebagai ilustrasinya, Gwe masukkin video kesenian: Jaran Eblek dan Barongan. Video disyuting di Desa Cepiring, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Indonesia pada Juni 2011.

Untuk diketahui, kesenian ini dibawakan hampir setiap hari Minggu. Selain Jaran Eblek dan Barongan, biasanya juga ada Dawangan. Tapi saya belom sempat ambil gambarnya. Kesenian ini dibawakan dari jam 9 pagi sampai 12 siang. Setelah istirahat sekitar 1,5 jam, dilanjutkan lagi dari jam setengah 2 siang sampai kira-kira jam 4 sore. Silakan nikmati video clip lagu “Dunak” di sini:

URL Youtube = http://www.youtube.com/watch?v=kuamdhN9_Hw

Friday, July 1, 2011

MUI TIDAK TEPAT FATWA BBM SUBSIDI, SUBSIDI BBM BISA LEWAT KTP ELEKTRONIK

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana untuk menggandeng Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk mengeluarkan fatwa terkait dengan penghematan subsidi bahan bakar minyak (BBM). Setahu penulis, fatwa MUI itu bisa dikeluarkan untuk hal-hal yang menyangkut ibadah umat muslim. Kalau menyangkut penerapan kebijakan pemerintah untuk masyarakat Indonesia secara keseluruhan, rasanya hal ini tidak tepat sasaran.

Penulis setuju dengan Editorial Koran Tempo 30 Juni 2011 yang menyatakan bahwa mengeluarkan fatwa memang menjadi bagian dari MUI. Banyak persoalan agama yang mungkin membutuhkan bimbingan ulama. Tapi sangat berlebihan jika hal yang amat jauh hubungannya dengan agama dibawa-bawa ke meja fatwa. Apalagi sampai menyebut membeli BBM bersubsidi sebagai “dosa”—sebuah penilaian yang sesungguhnya menjadi domain Tuhan.

Seruan pemerintah agar orang kaya untuk tidak membeli bensin bersubsidi, baik lewat kampanye spanduk dan apabila nanti muncul fatwa MUI tidaklah efektif. Tergantung kesadaran masing-masing untuk mau atau tidaknya mengikuti seruan itu. Pada umumnya, orang cenderung mencari yang murah, dan yang bisa membeli BBM dalam kapasitas yang besar adalah orang yang punya uang.